Perempuan Korsel Mulai Enggan Menikah, Pilih Bekukan Sel Telur, Wow

Sabtu, 14 Mei 2022 – 19:54 WIB
Perempuan Korsel Mulai Enggan Menikah, Pilih Bekukan Sel Telur, Wow - JPNN.com Bali
Ilustrasi perempuan Korea Selatan. Foto dok BNB

bali.jpnn.com, SEOUL - Tingginya biaya perumahan dan pendidikan di Korea Selatan (Korsel) memaksa banyak kaum perempuan di negeri ginseng memilih membekukan sel telurnya dan tidak terburu-buru memiliki anak.

Korsel adalah salah satu negara dengan tingkat kesuburan terendah di dunia.

Lonjakan dramatis angka perempuan yang menggunakan layanan CHA sangat melegakan beban ekonomi dan kendala sosial yang mengarah pada keputusan untuk menunda atau bahkan tidak memiliki anak.

Tingkat kesuburan—jumlah rata-rata anak yang lahir dari seorang perempuan selama masa reproduksinya—di Korsel hanya 0,81 tahun lalu, dibandingkan dengan tingkat rata-rata 1,59 di negara-negara OECD pada tahun 2020.

Angka itu juga terlepas dari jumlah yang sangat besar yang dikeluarkan oleh otoritas Korsel untuk subsidi dan tunjangan untuk keluarga dengan anak-anak.

Pemerintah menganggarkan 46,7 triliun won sekitar sekitar Rp 530,6 triliun tahun lalu untuk mendanai kebijakan yang ditujukan untuk mengatasi tingkat kelahiran yang rendah di negara itu.

Keengganan warga Korsel untuk memiliki anak utamanya disebabkan sistem pendidikan yang sangat kompetitif dan mahal, bukan hanya untuk sekolah tetapi juga les privat bagi kebanyakan anak sejak usia muda.

Lim Eun-young, seorang pegawai negeri berusia 34 tahun, mengatakan belum siap untuk memulai sebuah keluarga karena biaya.

Perempuan Korea Selatan (Korsel) mulai enggan menikah, pilih bekukan sel telur karena takut menikah, wow
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News