Makna & Filosofi Hari Raya Tumpek Landep Sabtu 27 Juni 2024: Momen Introspeksi Diri

Sabtu, 27 Juli 2024 – 07:17 WIB
Makna & Filosofi Hari Raya Tumpek Landep Sabtu 27 Juni 2024: Momen Introspeksi Diri - JPNN.com Bali
Ilustrasi upacara persembahyangan pada Hari Raya Tumpek Landep yang jatuh pada Sabtu 27 Juni 2024. Foto: Antara/Fikri Yusuf

Benda-benda itulah yang diupacarai.

Yang perlu digaris bawahi dan tidak boleh disalah artikan, upacara ini bukan untuk menyembah benda-benda teknologi.

Namun, untuk umat memohon kepada Ida Sang Hyang Widi dalam manifestasinya sebagai Ida Bhatara Sang Hyang Pasupati yang telah menganugerahkan kekuatan pada benda tersebut.

Filosofi Tumpek Landep merupakan tonggak penajaman, citta, budhi dan manah (pikiran).

Umat Hindu diharapkan selalu berperilaku berdasarkan kejernihan pikiran dengan landasan nilai – nilai agama.

Dengan pikiran yang suci, umat Hindu mampu memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk.

Tumpek landep merupakan tonggak untuk mulat sarira alias introspeksi diri untuk memperbaiki karakter agar sesuai dengan ajaran – ajaran agama.

Pada rerainan tumpek landep hendaknya umat Hindu Bali melakukan persembahyangan di sanggah atau merajan serta di pura, memohon wara nugraha kepada Ida Bhatara Sang Hyang Siwa Pasupati agar diberi ketajaman pikiran.

Berikut makna dan filosofi Hari Raya Tumpek Landep Sabtu 27 Juni 2024: Momen mulat sarira dan introspeksi diri sembari berharap senjata tetap bertuah
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News