Bali Masih Diguyur Hujan saat Kemarau, Suhu Dingin Menusuk Tulang

Senin, 24 Juni 2024 – 08:45 WIB
Bali Masih Diguyur Hujan saat Kemarau, Suhu Dingin Menusuk Tulang - JPNN.com Bali
Mendung tebal menggelayut di atas langit Desa Wisata Taro, Tegallalang, Gianyar, Bali. Suhu udara di Bali terasa dingin menusuk tulang dan sesekali masih diguyur hujan ringan saat musim kemarau. Foto: Ali Mustofa/JPNN.com

Di beberapa wilayah di Bali, suhu dingin terasa menusuk tulang bagi yang telah terbiasa berada di Kawasan bersuhu hangat.

Munculnya fenomena suhu dingin saat musim kemarau di Bali adalah hal yang wajar dan biasa terjadi setiap tahun.

Fenomena alam ini biasa terjadi pada bulan Juni – Juli setiap tahunnya.

Versi prakirawan BMKG Denpasar Agung Eka kepada awak media, fenomena ini terjadi karena pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia menyebabkan pergerakan massa udara dingin menuju Indonesia.

Fenomena ini biasa disebut Angin Monsoon Australia.

Pada saat fenomena ini terjadi, tutupan awan cenderung sedikit akibat gerak semu matahari sehingga udara panas tidak dipantulkan kembali ke bumi.

Faktor tidak langsung yang ikut mendorong suhu rendah di Bali itu, karena ada beberapa faktor.

Di antaranya gerak semu Matahari yang berdampak kepada suhu di Australia dan lautan di sekitarnya dengan suhu maksimum di bagian utara bumi.

Bali masih saja diguyur hujan saat Musim Kemarau meski dengan intensitas ringan hingga sedang, suhu dingin terasa menusuk tulang
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News