Mengulik Teknologi Lasik Relex Smile (ZEISS SMILE): Canggih, tak Kalah dengan Luar Negeri

Zeiss sendiri merupakan perusahaan berbasis di Jerman yang memiliki 31.260 karyawan, memiliki 100 lokasi di 50 negara.
Zeiss bergerak di bidang Semiconductor Manufacturing Technology, Industrial Quality & Research, Medical Technology, dan Consumer Market.
Ia terkenal sebagai pioner teknologi LASIK. Lebih dari 4 juta mata telah menjalani operasi lasik dengan ReLEx SMILE atau yang saat ini mengganti nama menjadi ZEISS SMILE dari Zeiss.
Lebih dari 2.000 surgeon alias dokter mata ahli bedah refraksi di 80 negara menggunakan teknologi lasik terkini, yakni ZEISS SMILE.
Salah satunya adalah Kiesha Alvaro yang telah melakukan operasi lasik mata minus tinggi menggunakan metode ZEISS SMILE di National Eye Center (NEC) Surabaya yang berlokasi di Jalan Dr Ir Soekarno No. 41 Surabaya (seberang Kampus C Unair).
Dr Diaz Alamsyah SpM menjelaskan metode ZEISS SMILE yang dilakukan Kiesha Alvaro memberikan sayatan kecil sehingga pemulihan cepat.
Selain itu, ada kelebihan lain dari metode ini, yakni bisa memberikan kenyamanan setelah tindakannya seperti minim silau, minim risiko mata kering, dan tidak terlalu mengganjal di mata.
“Tindakan lasik ini aman, memakai teknologi ZEISS dari Jerman. Jadi, sama dengan di luar negeri ya, dan hasilnya permanen,” ujar Dr Diaz Alamsyah SpM.
Mengulik teknologi Lasik Relex Smile (ZEISS SMILE): Sangat canggih, kualitasnya tak kalah dengan luar negeri
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News