Sukmawati Masuk Krama Adat Bale Agung Buleleng, Begini Pesan Mengharukan Jro Mangku

Melaksanakan upacara persembahyangan baik di rumah sendiri maupun di rumah Bale Agung.
“Kalau ada waktu bisa datang ke sini, ke merajan maupun di pura, ataupun tempat suci lainnya," kata Jro Gde Made Swardana.
Pihak keluarga neneknya (Ni Nyoman Srimben, red) juga berpesan agar Sukmawati menjadi sosok penyabar.
Karena, menurutnya, menjadi seorang pemeluk Hindu Sukmawati pasti akan mendapat banyak hujatan, cacian, hinaan, dan sebagainya.
"Tidak usah ditanggapi, jalani di jalan yang benar.
Yang jelas, setelah melaksanakan Sudhi Wadani, sebagai wujud bakti kepada leluhur dengan menyatakan keinginan menjalankan dan mencari, menemukan jalan dharma beliau, silakan ikuti petunjuk yang sudah diberikan," ungkapnya.
Sebelumnya, Sukmawati mengatakan, meski sudah resmi 'jadi orang Bali', dirinya belum bisa untuk seterusnya menetap di Bali.
"Untuk menetap di Bali saya rasa juga belum memungkinkan, karena saya masih ada keluarga di Jakarta yang harus saya urus," ucapnya.
Setelah masuk Hindu, Sukmawati secara resmi masuk krama adat Bale Agung Buleleng. Jro Mangku Gde Swardana mewakili keluarga pun memberi pesan mengharukan
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News