BMKG Turun Tangan Redam Informasi Hoaks Fenomena Aphelion, Begini Penjelasannya
Namun, karena terjadi fenomena Aphelion, jaraknya kini menjadi 152.000.000, alias 66 persen lebih jauh.
Jadi, hawanya akan lebih dingin, badan akan merasakan dampaknya langsung.
“Untuk itu jaga kondisi kesehatan kita agar tetap sehat dengan keadaan cuaca yang sedemikian rupa.
Jangan sampai nanti sebagai dalih untuk corona fase berikutnya. Salam sehat,” tulis sang pengunggah.
Dilansir dari Kominfo.go.id, Plt Deputi Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Urip Haryoko menjelaskan munculnya unggahan yang membuat resah masyarakat itu.
Menurut Urip Haryono, tidak benar cuaca dingin yang terjadi di Indonesia disebabkan oleh fenomena Aphelion.
Urip Haryoko mengatakan cuaca dingin saat ini disebabkan oleh periode musim hujan, bukan karena Bumi berada di titik terjauh dengan Matahari.
“Memang benar bahwa fenomena Aphelion terjadi ketika titik Bumi berada paling jauh dengan Matahari.
BMKG turun tangan meredam beredarnya informasi hoaks terkait fenomena Aphelion yang berseliweran di media sosial, begini penjelasannya
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News