Bali United Ikut Berduka, Stadion Kapten Dipta Mendadak Syahdu

bali.jpnn.com, GIANYAR - Tragedi Kanjuruhan yang merenggut 125 nyawa suporter menghadirkan duka mendalam bagi insan sepak bola Indonesia.

Pertandingan big match bertajuk Derbi Jawa Timur (Jatim) yang mempertemukan Arema FC kontra Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10) malam mendadak berubah menjadi kisah pilu.

Tidak ada yang pernah menduga bahwa stadion yang seharusnya menjadi tempat untuk menyuarakan dukungan, justru berubah menjadi penuh teriakan histeris dan rintihan kematian.

Tragedi yang merenggut ratusan nyawa ini sungguh tidak sebanding harganya untuk membayar fanatisme semu.

Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang menjadi pemantik kesadaran bagi seluruh pencinta sepak bola akan esensi utama dari olahraga ini, nyawa dan persaudaraan.

Berbagai kelompok suporter dan klub di Indonesia pun turut bersama-sama menunjukkan solidaritas, simpati, dan dukungan kepada seluruh korban dari tragedi kelam ini.

Tidak terkecuali dengan Bali United yang menggelar doa bersama, Senin (3/10) malam menggelar doa bersama di Stadion Kapten Dipta.

Di bawah mendung tebal yang berada di atas langit Kota Gianyar, seluruh elemen Serdadu Tridatu bersama-sama menghidupkan lilin kecil dan menaburkan bunga di tempat yang sama di mana kecintaan itu tumbuh, di stadion.