NTT Butuh Labkes Hewan Tangkal Virus Flu Babi Afrika, Rawan Serangan dari Timor Leste

Rabu, 22 September 2021 – 20:46 WIB
NTT Butuh Labkes Hewan Tangkal Virus Flu Babi Afrika, Rawan Serangan dari Timor Leste - JPNN.com Bali
Ilustrasi hewan ternak babi mati mendadak terserang virus ASF. Foto: Antara/HO/21

bali.jpnn.com, KUPANG - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat meminta pimpinan dinas teknis dari Pertanian dan Peternakan agar berkolaborasi dengan para pihak terkait untuk menyiapkan usulan pembangunan laboratorium kesehatan (Labkes) hewan.

Menurut politisi Nasdem ini, Provinsi NTT sangat membutuhkan laboratorium kesehatan hewan untuk membantu penanganan serangan virus flu babi Afrika atau African Swine Fever (ASF).

Virus mematikan tersebut pertama kali masuk ke Provinsi NTT dari Timor Leste pada akhir 2019.

Dinas Peternakan Provinsi NTT mencatat serangan virus ASF mengakibatkan kematian pada ternak babi di NTT mencapai 23.568 ekor hingga Juli 2020.

"Laboratorium kesehatan hewan diperlukan sebagai upaya penanganan penyakit menular seperti African Swine Fever (ASF) yang kerap menyerang ternak hewan babi di NTT," kata Gubernur Viktor Laiskodat.

Serangan virus ASF tersebut sempat menurun signifikan pada akhir 2020, namun memasuk 2021, kembali menyerang ternak babi dan mengakibatkan ribuan ekor mati.

Yang terkena dampak paling parah adalah peternak dari Kabupaten Lembata dan Kabupaten Flores Timur, serta Kabupaten Sikka.

Untuk mendukung upaya penanganan serangan virus ASF ini maka Gubernur Viktor Laiskodat meminta dukungan pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian

Gubernur Viktor Laiskodat mengatakan, NTT membutuhkan Labaratorium Hewan untuk menangkal virus flu babi Afrika yang berulangkali menyerang wilayahnya
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News